Mekanisme WAKATOBI dalam Penyelesaian KIR Siswa SMA Islam Athirah 1 Makassar

Abstract

Kecakapan berpikir kritis merupakan modal intelektual bagi peserta didik sebagai bagian yang terpenting dari kematangan berpikir. Peningkatan kecakapan berpikir kritis  menjadi hal wajib yang harus diterapkan dalam pembelajaran bagi peserta didik di paling tidak pada jenjang tingkat akhir masa sekolahnya. Hal ini agar peserta didik mampu mengukur tingkat kecakapan berpikir kritis yang mereka miliki. Karya Ilmiah merupakan sebuah teks yang mampu mengantar siswa mampu mengatur pola pikir dan berpikir kritis. Dimulai dari keingitahuan yang besar terhadap sesuatu hingga pada cara memecahkan suatu masalah. Siswa diantar untuk terbiasa menulis berdasarkan fakta, data serta solusi mengenai isu yang diangkat. Program KIR di SMA Islam Athirah merupakan strategi sekolah dalam meningkatkan kemampuan menulis KIR serta mempresentasikannya. Dalam prosesnya, program tersebut mekanisme baru atau pembaruan sistem sebagai inovasi dalam mendukung penyelesaian KIR. Program penyusunan KIR  dirancang dengan  tahap-tahap khusus hingga sampai pada Ujian presentasi KIR.Praktik baik ini merupakan mekanisme WAKATOBI dalam membantu siswa menyelesaikan KIR. WAKATOBI merupakan akronim dari workshop kepenulisan, Kartu Bimbingan, Timeline Project, dan Presentasi menggunakan Bahasa Inggris. Adanya mekanisme WAKATOBI ini, peserta didik SMA Islam Makassar mampu menyusun karya ilmiah secara lebih bermakna, konseptual, tepat waktu, serta meningkatkan kecakapan dalam mempresentasikan KIRnya di hadapan penguji.